ILLUTION
THE DAY OF REVOLUTION
Drug’s Not Again
“DNA” adalah nama sebuah band anti narkoba yang dibentuk oleh Badan Narkotika Kabupaten. Band ini hanya beranggotakan 3 orang mahasiswa, bernama Arga Bagus, dan Ari. Mereka menyelengarakan berbagai pagelaran untuk mengkampayekan anti narkoba itu disekolah- sekolah. Suatu hari mereka bertemu dengan dua orang gadis kembar, bernama Rye dan Gray. Ketua dan wakil OSIS disekolah yang baru DNA kunjungi. DNA melihat kemampuan bermusik kedua kakak beradik ini sangat mengagumkan, namun ada suatu kejanggalan, mengenai asal usul kedua gadis kembar itu. Bagus pun ditugaskan untuk menyelidiki, ternyata kedua gadis kembar ini adalah putri dari seorang Bandar narkoba yang terbunuh beberapa tahun lalu. Bandar itu masih memiliki anak laki- laki. Kemungkinan putra dari Bandar itu masih hidup dan menjadi penerus sang ayah dan mencari sang adik. Jadi untuk menyelamatkan keduanya, Arga, Bagus dan Ari memutuskan untuk merekrut Rye serta Gray.
Tawaran pun datang dari pihak DNA, Rye sang adik yang baik dan murah senyum tertarik untuk bergabung, tapi Gray sang kakak yang sangat pendiam dan galak menolak. DNA terus membujuk Gray, begitu juga dengan Rye. Ia membujuk sang kakak agar ikut dalam band itu, hati sang kakak pun luluh. Akhirnya jadilah DNA band yang beranggotakan lima orang. Bagus pada gitar, Arga pada vokal, Ari pada drum, Gray pada Bas, dan Rye pada keyboard.
Awal perjalanan DNA pun dimulai, sebagai sebuah band yang dibentuk BNK, DNA memiliki misi untuk dapat menjadi informan bagi BNK tentang para pengedar narkoba. Informasi itu didapat ketika DNA tampil diskotik ke diskotik, atau dengan interaksi dengan teman- teman BNK yang menyamar menjadi pegawai diskotik tersebut. Diantaranya ada Taufiq, Wina, Didi dan Ririn yang ditugaskan mencari informasi para pengedar sama seperti DNA, hanya penyamaranya saja yang berbeda. Tentu hal seperti ini adalah tugas yang berat dan merahasiakan status DNA sebagai anak dari BNKbukan hal yang mudah. DNA tentu masih bisa menjalani tugas penting tersebut.
Selama berbulan- bulan para anggota bersama, beberapa kasus pun terungkap, bukan hanya itu benih- benih cinta pun muncul diantara mereka. Bagus dan Ari ternyata memendam rasa pada Rye. Persaingan pun dimulai, keduanya berusaha mendekati Rye. Setiap latihan, manggung, sekolah kadang malem pun sering telpon atau kirim sms. Hal itu membuat Rye tak nyaman. Dengan penuh wibawa Arga pun turun tanggan, dengan memberikan sebuah solusi untuk keduanya. Rye harus memilih salah satu antara Bagus dan Ari. Ternyata Rye tidak memilih siapapun alasanya sederhana ia tak mau pacaran dulu. Mendengar jawaban singkat itu keduanya langsung diam, namun berbeda dengan Arga dalam hati ia memuji betapa dewasanya anak ini. Cinta pun pindah kehati Arga. Tapi dia memilih untuk diam memendam cintanya tanpa diketahui oleh Rye. Gray semakin aneh saja, ia menjadi sering marah- marah dan sering tidak konsentrasi dalam menjalankan pengamatan. Hal itu cukup menganggu DNA untuk mencari informasi. Apalagi DNA sekarang memiliki target baru. Sekelompok mavia narkoba yang disinyalir bermarkas dikota. Informasi dari Taufik mengabarkan bahwa mavia itu mengincar Jogja sebagai sarang dan kota Bandar pengiriman narkoba kewilayah Jawa. DNA bergerak dengan penuh kehati- hatian pasalnya para mavia itujuga memiliki informan diberbagai tempat. Keanehan Gray akhir- akhir ini sangat terlihat jelas. Tidak nyambung diajak ngomong, melamun terus dan kadang senyum- senyum sendiri. Atau ketika Arga mengumumkan nama pemimpin mavia yang diincar itu bernama Putra. Ia terlihat begitu panik, apa yang sebenarnya terjadi pada Gray??!! Pagi harinya saat DNA akan melakukan perjalanan menuju Semarang untuk konser (sebenarnya pergi ke semarang itu untuk mencari informasi keberadaan Putra pada Wina) Gray terlihat tidak begitu sehat jadi ia hanya tinggal dirumah. Saat pulang dari Semarang Rye sudah tidak menemukan lagi sosok sang kakak dalam kamarnya. Hanya sebuah buku tebal bermarna hijau usang tergeletak diatas lantai. Saat Rye membacanya barulah Rye sadar bahwa itu adalah buku harian sang kakak. Ia membaca lembar demi lembar buku itu. Semua pertanyaan yang ia tanyakan kepada orang panti, kini telah terjawab. Rye adalah putri dari seorang Bandar narkoba yang telah terbunuh beberapa tahun silam, sedangkan sang ibu adalah wanita tuna susila yang tidak menganggap Rye sebagai anak. Hati Rye mulai sakit membaca harian kakaknya itu. Ia berfikir kenapa kakanya menyembunyikan semua itu padanya, bahkan ia tak berfikir bahwa Gray akan membunuh semua anggota DNA tak terkecuali dirinya.hal itu akan Gray lakukan demi orang yang ia cintai. Benar- benar kenyataan yang memaitkan. Rye segera menelpon Arga dan memintanya untuk segera datang. Ketika Arga membuka pintu depan rumah Rye, seorang gadis menubruknya dan menangis dipelukanya. Gadis itu adalah Rye. Arga segera menangkan gadis yang ia citnai itu, hingga Rye benar- benar bisa tenang. Semua yang Rye baca dari buku harian Gray, Rye ceritakan pada Arga. Dan Arga mulai berfikir dua kali untuk mengajak Gray dalam operasi kali ini. Arga berpikir kalau sampai Gray tahu Rye membaca buku harianya, nyawa Rye yang sekarang ada dalam bahaya. Arga pun menyarankan agar Rye tinggal dirumahnya saja. Rye hanya menggangguk ,
Berhari- hari Gray tidak terlihat ia menghilang begitu saja. Aktivitas DNA masih seperti biasa. Hanya saja Rye menjadi lebih pendiam dari biasanya. Arga mengamati lebih dari hal itu, jari- jari Rye memainkan keyboard dengan lemah. Tentu saja hal itu sangat mengganggu, apalagi muncul orang tak dikenal mengoda- goda Rye. Inilah ancaman terbesar DNA. Gray benar- benar datang untuk membunuh Rye, kalau Arga tidak menolong mungkin Rye sudah tidak ada lagi. Kini datang lagi seorang laki- laki muda, ,mengaku bernama Putra. Orang itru menyatakan cinta pada Rye jika Rye tidak mengikuti kehendak laki- laki itu, kakanya tercinta akan dibunuh. Dengan ketakutan luar biasa, rye mengikuti orang itu, sekali lagi Arga, Ari dan Bagus datang. Perkelahian pun terjadi, Putra berhasil dibekuk, tapi Gray datang dan menusuk Arga dari belakang. Putra pun kembali lepas. Arga terjatuh ketanah, Gray kembali mengangkat pisaunya dan menghempaskannya kearah Arga. Bukanlah Arga yang terkena melainkan Rye, tapi ternyata Rye juga menghempaskan pisau keperut Gray. Rye meneteskan air mata. Kakaknya terjatuh dan meninggal seketika. Rye akirnya terjatuh disamping Arga, ia sempat mengucapkan kata cinta pada Arga dan Rye memejamkan matanya.
Rye belum juga bangun. Arga sampai sangat mencemaskannya. Tak berapa lama Rye bangun. Ia langsung menangis dalam pelukan Arga, ia menangis karena telah membunuh sang kakak yang sangat ia cintai itu. Sekarang ia sebatangkara didunia ini. Tapi Arga membenahi presepsi itu, Rye tak sendiri masih ada Arga, Ari dan Bagus yang selalu menemani. Sekarang Ari and Bagus tidak ada disini mereka sedang mengejar Putra. Keduanya diam serubu bahasa. Tiba tiba pintu terbuka, terlihat Bagus dan Ari disana mereka masuk dan menyalami Rye, sukses Putra berhasil ditangkap. DNA pun mendapat penghargaan dari pemerintah dan dibentuk sebuah fans club.
Setelah menjalani beberapa pengobatan akhirnya Rye sembuh total, dan dapat kembali mengikuti kegiatan band. DNA menjadi lebih ternama, dengan kembalinya Rye. Sedangkan Putra kini mendekan ditahanan bersama 10 anak buahnya. Kehidupan dikota pun kembali damai dan tentram. Begitu juga Arga, ia tak mau persahabatan mereka berempat menjadi kacau, jadi Arga dan Rye berteman seperti biasa. Tapi apa daya takdir kembali mengambarkan perbedaan. Seorang laki- laki muda mengaku sebagai kakanya. Tentu Rye tak begitu cepat percaya. Tapi memang orang itu benar kakaknya yang diceritakan dalam buku harian Gray. Masalah kembali menguncang DNA. Rye ternyata diculik, ia dijadikan sandera agar Kepolisian mau menbebaskan Putra dan kelompoknya. Dengan gerakan cepat DNA dibantu Taufiq, Wina Ririn dan Didi mencari tahu keberadaan Rye. Berbulan- bulan lamanya mereka mencari akhirnya diketahui juga tempat penyekapan Rye. Misi penyelamatan pun berjalan kembali terjadi pertumpahan darah. Disanalah Didi tertembak dan tak bisa ditolong lagi sedangkan Ari terluka parah akibat tembakan dari penjahat itu. Dari pihat lawan juga banyak yang meninggal. Hanya Andi kakak Rye yang hidup dan kabur membawa Rye. Arga ingin mengejar tapi kakinya sudah terluka parah. Ia bahkan tak bisa berdiri ia hanya mampu melihat Rye pergi dibawa laki- laki itu. Setelah itu Arga sudah tidak tahu lagi apa yang terjadi, ia pingsan.
Didi telah menjadi korban. Ia meninggal dalam perjuangannya menyelamatkan Rye dan menagkap pelaku perusakan moral remaja. Yang lain selamat, hanya saja Rye tidak tampak diantara mereka. Ketika Arga bangun, hanya ada bayangan Rye yang tersenyum, memencet tombol – tombol keyboard dan memainkan lagu yang begitu merdu, terdengar pula sapaan lembut Rye dipagi hari. Semuai itu membuat Arg amenyesal tidak bisa melindungi orang yang ia cintai. Sekarang dimanakan Rye berada?? Ia hanya bisa bertanya- Tanya dan menunggu informasi dari pihak kepolisian.
Beberapa tahun kemudian.
DNA bertambah terkenal, personilnya kembali tiga orang. Taufiq, Wina dan Riri kini menjadi staf DNA, sedangkan Rye tidak diketahui dibawa kemana oleh sang kakak.
Hari ini konser pertama DNA diperayaan 17- an. Acara ini sekaligus mengesahkan DNA sebagai band narkoba pertama yang mewujudkan perlawanan kepada narkoba secara nyata. Saat pengesahan inilah Arga melihat Rye tersenyum di bali erumunan orang. Rye bertepuk tangan dan melambai- lambaikan tangan pada Arga. Saat Arga mengikuti Rye ternyata itu hanya kahayalan. “Rye dimanakah dirumu???aku merindukan mu!!!”
tamat
Recent Comments
Recent Comments