Aku masih bisa menangkap sosok mu, meskipun digelapnya sisi malam yang tak terkena sinar bulan. Sosok memukau mu yang selalu membuatku terpesona dikala siang atau pun malam. Kau datang, bukan menjemputku melainkan menemukan ku dibalik sepi dan gelap dunia ini. Kau hadir, berbalut jaket sporty hijau amri dan terlihat manis dengan celana jins hitammu. Kau berjalan mendekati ku yang duduk sendiri ditengah malam sepi. Terasing.
“ Aku akan dengakan semuanya dan katakan lah padaku apa yang ingin kau katakan!!” ucapmu dengan sedikit membentak
Tiba- tiba kau telah berdiri dihadapanku. Aku hanya menatapmu sekejap lalu kupalingkan mukaku. Aku hanya diam, ku hiraukan pertanyaan mu. Ku anggap itu adalah gangguan.
“ Langsung katakan apa yang kau inginkan??!!” kata mu kembali membentak
Aku diam.
“ Hei jawab..” katamu lagi
Bahkan namaku saja kau tak mau memanggilnya. Lalu apa arti keberadaan ku disini?? Kenapa kau harus susah- susah mencariku hingga di belahan malam gelap yang paling kau benci?? Aku tak mengerti akan dirimu, seperti kau yang tak mengerti akan diriku.
“ apa yang kau mau??”
‘ Yang ku inginkan kau segera pergi...!!’
Namun tak dapat terucap dari bibirku.
“ Haaaah” ku dengar kau mengemuskan nafas, seakan amarahmu sedikit mereda. Lalu kau duduk disebelah ku, jari- jari tangan kananmu mengetuk- etuk kayu kursi dengan sangat lembut. Walau sebenarnya kau sedang menunggui ku untuk menjawab pertanyaanmu.
“ Walau itu tak penting untuk mu tapi itu penting untuk ku, aku jugan ingin tau alasan mengapa kau begitu marah kepadaku?? ”
Aku diam.
“ Tak akan menyelesaikan masalah hanya dengan diam, Grace ” katamu melunak
‘ Deg... kau memanggil namaku?? kau masih ingat namaku. Apakah kau masih temanku yang dulu?? kau teman dekatku??? ‘
Aku tahu kamu menantikan jawabanku, dan aku juga tahu kau tahu, aku berusaha untuk menggatakannya, sekuat ku, sebisaku. Namun apa daya walau bibir ini terbukan namun suara ini tak kujung keluar. Aku hanya bisa menyampaikannya lewat desir angin malam yang menerpaku, membelai dingin di kulitku, dan yang menjadi media komunikasi ku pada mu. Lewat isyarat angin malam yang membelai hati ini aku ingin berkata padamu “ Aku iri “.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment